Rabu, 29 November 2017

HEWAN DI INDONESIA YANG DILINDUNGI

12 HEWAN DI INDONESIA YANG DILINDUNGI OLEH PEMERINTAH
BY. BANG RHICKIE J





BURUNG ELANG FLORES

Burung Elang Flores (Spizaetus floris) merupakan salah satu jenis raptor (burung pemangsa) endemik yang kini menjadi raptor yang paling terancam punah lantaran populasinya di alam bebas diperkirakan tidak melebihi 250 ekor sehingga masuk dalam daftar merah (IUCN Redlist) sebagai Critically Endangered (Kritis). 

Burung Elang Flores mempunyai ukuran tubuh yang sedang, dengan tubuh dewasa berukuran sekitar 55 cm. pada bagian kepala berbulu putih dan terkadang mempunyai garis-garis berwarna coklat pada bagian mahkota. Tubuhnya berwarna coklat kehitam hitaman, sedangkan dada dan perut raptor endemik flores ini ditumbuhi bulu berwarna putih dengan corak tipis berwarna coklat kemerahan, ekornya berwarna coklat yang memiliki garis gelap sejumlah enam, sedangkan kakinya berwarna putih.





BURUNG TRULEK JAWA

Burung Trulek jawa adalah salah satu burung langka yang hanya terdapat di Jawa. Burung dari suku Charadriidae ini pada tahun 1994 pernah dinyatakan punah (Extinct) oleh IUCN, namun sejak tahun 2000 statusnya direvisi menjadi Kritis. Meskipun begitu, hingga kini keberadaan jenis ini masih misterius karena tidak ada bukti fotografi atau spesimen baru yang diperoleh. Hingga saat ini yang dapat dijumpai secara resmi di Indonesia hanyalah spesimen awetannya di Museum Zoologi, Cibinong.

Awetan Trulek jawa di Museum Swiss
Ukuran tubuh sedang, sekitar 28 cm. Bulunya berwarna coklat keabuan dengan kepala hitam. Punggung dan dada coklat keabuan, perut hitam, tungging putih. Bulu-bulu sayap terbang hitam, ekor putih dengan garis subterminal hitam lebar. Terdapat "taji" hitam pada bagian lengkung sayap. Iris coklat, paruh hitam, tungkai hijau kekuningan atau jingga. Satu hal yang khas dari burung ini adalah gelambir putih kekuningan di atas paruhnya. Hidupnya berpasangan di padang rumput terbuka sepanjang pantai utara Jawa Barat dan pantai selatan Jawa Timur.





BURUNG CENDRAWASIH

Burung Cenderawasih merupakan burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu indah yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran Burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cenderawasih paruh sabit Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih manukod jambul bergulung pada 430 gram. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau pulau selat Torres, Papua Nugini.

Perburuan Burung Cenderawasih untuk diambil bulunya untuk perdagangan topi dan perusakan habitatnya karena penebangan hutan marak di akhir abad 19 dan awal abad 20 (Cribb 1997) menyebabkan penurunan jumlah burung pada beberapa jenis ke tingkat terancam punah, namun sekarang burung burung itu dilindungi dan perburuan hanya dibolehkan untuk kebutuhan perayaan dari suku setempat. 





BURUNG JALAK BALI

Burung Jalak Bali hanya hidup di bagian barat Pulau Bali. Jalak Bali merupakan burung pengicau yang ukurannya sedang, sekitar 25 cm.

Penangkapan burung ini untuk dijual dan dijadikan burung hias diprediksi sebagai pemicu menurunnya populasi burung ini. Karena populasinya yang tersisa kurang lebih hanya sekitar 100 ekor, burung ini dilindungi di Penangkaran Nusa Penida dan Taman Nasional Bali Barat.





BURUNG KAKAK TUA

Burung Kakak Tua adalah jenis burung hias yang memiliki bulu yang indah dengan lengkingan suara yang cukup nyaring. Spesies ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan yang cukup bagus, sehingga sering digunakan untuk acara acara hiburan di kebun binatang atau tempat hiburan lainnya.

Burung Kakak Tua tertekan ledakan populasi yang mengejutkan selama 10 - 15 tahun terakhir, akibat penangkapan yang berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan sekarang populasinya terancam punah.





BURUNG MERAK

Merak merupakan spesies burung genius, Burung Merak memiliki bulu ekor yang indah yang dapat dikembangkan untuk menarik perhatian lawan jenisnya.

Perburuan liar terhadap Burung Merak untuk diambil bulu ekornya sebagai aksesoris dan berbagai karya seni tradisional serta dagingnya sebagai makanan yang berkhasiat obat membuat populasi Burung Merak dialam bebas terancam punah.





MONYET HITAM

Monyet Hitam Sulawesi yang juga lazim disebut Yaki atau Monyet Wolai merupakan satwa endemik yang hanya hidup di pulau Sulawesi Utara dan beberapa pulau disekitarnya.
Monyet Hitam memiliki ciri fisik yang sangat unik, tubuhnya dipenuhi bulu hitam pekat mengkilat, dengan jambul, serta pantat berwarna merah muda. Monyet ini juga memiliki ukuran tubuh yang sangat besar dengan tinggi sekitar 44 - 60 cm, dan berat sekitar 7 - 15 kg. Namun hewan lucu ini kini sudah hampir punah.

Populasi Monyet Hitam terancam punah dikarenakan penebangan hutan dan perburuan yang leluasa. Masyarakat sering memburu Monyet Hitam untuk diambil dagingnya, karena permintaan daging yaki semakin meningkat ketika menjelang Natal dan Tahun baru. Hingga kini populasi yaki diperkirakan hanya tersisa 3.000 ekor yang ada di Hutan Tangkoko, Sulawesi Utara.





ORANG UTAN

Orang Utan adalah hewan vertebrata (bertulang belakang) yang merupakan sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan (sekitar 55.000 individu) dan Sumatera (sekitar 200 individu). Orang Utan saat ini hanya terdapat di Sumatra dan Kalimantan, di wilayah Asia Tenggara

Ancaman terbesar yang tengah dialami oleh orangutan adalah habitat yang semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang menjadi tempat tinggalnya dijadikan sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan dan pepohonan ditebang untuk diambil kayunya. Tak jarang mereka juga dilukai dan bahkan dibunuh oleh para petani dan pemilik lahan karena dianggap sebagai hama, serta anaknya kemudian dijual dalam perdagangan hewan ilegal. 
Pusat rehabilitasi didirikan untuk merawat orang utan yang sakit, terluka dan yang telah kehilangan induknya. Mereka dirawat dengan tujuan untuk dikembalikan ke habitat aslinya.





LUTUNG

Lutung merupakan kelompok monyet Dunia Lama yang membentuk genus Trachypithecus yang berukuran antara 40 - 80 cm, dengan berat 5 - 15 kg. Lutung adalah hewan herbivora yang terutama makan dedaunan, buah buahan, dan kuncup bunga.

Lutung hidup di hutan, terutama hutan hujan. Sehari-hari bergelayutan dan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, lutung termasuk hewan siang dan sangat aktif pada pagi dan sore hari. Hewan ini hidup bergerombol antara 5 - 20-an yang dipimpin oleh seekor jantan. 





BURUNG HANTU

Burung Hantu termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal) yang dianggap sebagai pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu

Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, dan berbulu burik, kecoklatan atau abu abu dengan bercak bercak hitam dan putih, serta ekor yang pendek, namun sayapnya besar dan lebar.

Akibat perburuan liar, kebakaran hutan, pembukaan lahan, serta konversi perkebunan, kini Burung Hantu sulit ditemukan lagi dan terancam punah.





HARIMAU

Harimau adalah hewan yang tergolong dalam hewan pemakan daging (karnivora) yang merupakan jenis kucing terbesar dari spesiesnya, Pada umumnya harimau jantan memiliki (berat antara 180 - 320 kg, dan Panjang jantan antara 2,6 - 3,3 meter.) dan harimau betina memiliki (berat antara 120 dan 180 kg, dan panjang antara 2,3 - 2,75 meter.) .

Populasi Harimau yang semakin menurun diakibatkan oleh perburuan liar dan perdagangan seluruh organ tubuh Harimau ilegal untuk berbagai kebutuhan. Selain untuk pajangan, banyak yang mempercayai beberapa organ tubuh Harimau Sumatera bisa meningkatkan vitalitas dan sebagai ramuan tradisional yang mujarab.





MACAN TUTUL

Macan Tutul merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan segala kesempatan untuk mendapatkan mangsanya. Macan tutul berukuran besar, dengan panjang tubuh antara 1 - 2 meter. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kuning kecoklatan dengan bintik bintik berwarna hitam. Bintik hitam dikepalanya berukuran lebih kecil.

Akibat perburuan liar jumlah populasi macan tutul dihutan pun akhirnya semakin menurun. Macan berbulu motif ini telah dinyatakan hampir punah sejak tahun 2007.





GAJAH

Gajah merupakan hewan herbivora terbesar dengan tinggi yang dapat mencapai 4 m dan massa yang kurang lebih 7.000 kg.

Salah satu ancaman utama bagi gajah adalah perdagangan gading yang memicu perburuan liar. Ancaman lain adalah kehancuran habitat dan konflik dengan penduduk lokal. Gajah digunakan sebagai hewan pekerja. Dulu mereka pernah digunakan untuk perang, kini gajah seringkali dipertontonkan di kebun binatang dan sirkus.





BERUANG MADU

Beruang merupakan binatang buas jenis Ursus, berbulu tebal, dapat berdiri di atas kedua kakinya, bercakar, dan bermoncong panjang.
Beruang juga memiliki indra penciuman dan pendengaran yang ulung, bertelinga bundar, berekor kecil, berbulu yang panjang, lebat dan kasar, Mereka memiliki cakar yang lebar dan berjumlah lima pada telapak tangan yang tak dapat ditarik masuk.

Tingginya nilai jual organ tubuh Beruang membuat perburuan liar Beruang semakin meningkat sehingga menyebabkan populasi Beruang terancam punah.





BADAK

Badak termasuk hewan herbivora dengan
kulit yang tebal berkisar 1,5 – 5 cm yang terbentuk dari lapisan kolagen, dan bobotnya mencapai lebih dari satu ton, Badak juga memiliki indra pendengaran dan penciuman yang tajam, tetapi tidak dapat melihat jauh. Sebagian besar badak dapat hidup melebihi 40 tahun.

Perburuan Cula Badak masih terjadi akibat masih banyaknya permintaan dari Cina dan Vietnam untuk pengobatan tradisional sehingga menyebabkan populasi Badak terancam punah.





RUSA

Rusa (Menjangan) merupakan hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae. Salah satu ciri khas rusa adalah adanya tanduk rusa. Bobot rusa umumnya berkisar 30 - 250 kg. Semakin hari populasi Rusa dihutan semakin menurun akibat perburuan liar yang memanfaatkan dagingnya untuk diperdagangkan.





KANCIL

Kancil (Pelanduk) merupakan hewan jantan yang mempunyai gigi taring panjang di rahang atas yang menonjol keluar bibirnya. Panjang kepala dan badannya antara 195 - 600 mm, dan panjang kaki belakangnya 110–150 mm. Tubuh berwarna kecokelatan, dengan garis-garis putih dan cokelat kehitaman membujur di tenggorokan dan dadanya, dan garis hitam di tengkuknya. Akibat maraknya perburuan liar yang dilakukan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, hewan cerdik ini terancam punah.

ANOA

Anoa (Bubalus sp.) merupakan mamalia terbesar dan endemik yang hidup di daratan Pulau Sulawesi dan Pulau Buton. Anoa tergolong satwa liar yang langka dan dilindungi Undang Undang di Indonesia sejak tahun 1931 dan dipertegas dengan Undang Undang No. 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.

Sejak tahun 1986 hingga 2007, International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan anoa sebagai satwa terancam punah, diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya.





KOMODO

Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo merupakan spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2 - 3 m, yang membuatnya mendidik posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.

Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.





LANDAK

Landak merupakan hewan pengerat (Rodentia) yang memiliki rambut yang tebal dan berbentuk duri tajam. Perburuan Landak yang semakin meningkat demi mengambil batu mustika yang ada di dalam tubuhnya untuk mengobati berbagai macam penyakit membuat populasi landak semakin menurun dan terancam punah.





KANGURU

Kanguru Pohon Wondiwoi merupakan hewan yang berhabitat di Papua. Jumlah hewan ini kini sangat terbatas dan terancam punah. Dari data yang dikeluarkan Red List IUCN populasi hewan berkantung ini hanya sekitar 50-an ekor saja.





KURA KURA

Kura kura merupakan hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut Ordo (Testudinata) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya rumah atau batok (bony shell) yang keras dan kaku. Populasi hewan ini kini semakin menurun dan terancam mengalami kepunahan jika tidak dilindungi.





PESUT MAHAKAM

Dari kelompok hewan laut, Pesut Mahakam bisa dibilang hewan laut terlangka. Hewan ini adalah mamalia namun ia hidup di air tawar. Tercatat jumlahnya tersisa sekitar 70-an ekor saja, dan dapat ditemui di Sungai Mahakam.

Pesut Mahakam mempunyai kepala berbentuk bulat (seperti umbi) dengan kedua matanya yang kecil (mungkin merupakan adaptasi terhadap air yang berlumpur). Tubuh pesut berwarna abu abu sampai wulung tua, lebih pucat dibagian bawah, tidak ada pola khas. Sirip punggung kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar, tidak ada paruh dan sirip dada lebar membundar.






IKAN BELIDA 

Ikan Belida yang memiliki panjang tubuh mencapai 87,5 cm dan berat tubuh dapat mencapai 1 kg, cukup besar untuk ukuran ikan air tawar. Bentuk tubuhnya seperti pisau dan  makanan kesukaannya adalah ikan-ikan kecil juga udang. Ikan ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan makanan tradisional empek empek. Kini populasi ikan ini semakin menurun dan mulai dilindungi oleh pemerintah.




PAHLAWAN NASIONAL INSPIRATIF

18
PAHLAWAN NASIONAL INSPIRATIF
BY. BANG RHICKIE J





Drs. Ir. H. SOEKARNO (1901 - 1970)

Drs. Ir. H. Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901, adalah seorang Proklamator kemerdekaan dan Presiden Republik Indonesia pertama yang mengusulkan dasar Negara RI, yakni Pancasila. Hal itu disampaikannya dalam pidato di depan Sidang BPUPKI, 1 Juni 1945. Rumusan Pancasila kemudian diterima sebagai dasar negara dan dicantumkan dalam Pembukaan UUD. Soekarno dikenal sebagai seorang orator yang handal. Ketika berpidato beliau mampu menggetarkan hati para pendengarnya. Selain memiliki jiwa patriotik, Soekarno juga seorang politikus yang cerdas. Beliau menguasai delapan bahasa.

Ir. Soekarno meraih Gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai universitas di dalam maupun luar negeri serta metaih penghargaan bintang kelas satu The Order of The Supreme Companions of or Tambo





Drs. MOHAMMAD HATTA (1902 - 1980)

Drs. Mohammad Hatta yang kerap disapa dengan Bung Hatta ini lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902. Ia dikenal sebagai proklamator, aktivis sejak masih berusia muda, organisatoris, dan negarawan. Bung Hatta kerap mendampingi Presiden Soekarno, termasuk dalam merancang Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selama menjabat sebagai wakil presiden, Hatta aktif menulis dan berbagi ilmu mengenai koperasi. Perannya tersebut membuat beliau dijuluki sebagai Bapak Koperasi, serta meraih Gelar Doctor Honoris Causa dari UGM.





SOEHARTO (1921 - 2008)

Jendral TNI H. Muhammad Soeharto adalah presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. beliau menjadi prajurit teladan di sekolah Bintara, Gombong, Jawa tengah 1941 dan resmi menjadi TNI tahun 1945. Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Pada saat G30S/PKI meletus, Jenderal Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Jenderal Soeharto menerima SUPERSEMAR dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran – ajaran Pemimpin Besar Bung Karno.

Soeharto menjabat sebagai Presiden kedua Republik Indonesia dari tahun 1967 sampai 1998, dan tutup usia di tahun 2008. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling General" (bahasa Indonesia: "Sang Jenderal yang Tersenyum") karena raut mukanya yang selalu tersenyum.





RA. KARTINI (1879 - 1904)

Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879. Ia merupakan perempuan ningrat yang memiliki pemikiran moderat. Sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk memperjuangkan kesetaraan hak kaum wanita. Kartini mendirikan sekolah yang bernama Sekolah Kartini pada 1912 di Semarang. Perjuangan Kartini mengubah paradigma masyarakat Indonesia terhadap gender. Partisipasi perempuan di sektor publik saat ini juga tak lepas dari berbagai pemikiran Kartini dalam surat - surat yang dikirim kepada temannya.

Hingga saat ini, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini dan namanya dijadikan sebagai nama jalan di Belanda.




JENDRAL AHMAD YANI (1922 - 1965)

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani lahir di Jenar, Purworejo, Jawa Tengah, 19 Juni 1922 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 (pada umur 43 tahun) adalah komandan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, dan dibunuh oleh anggota Gerakan 30 September saat mencoba untuk menculik dia dari rumahnya. 

Tubuh Yani, dan orang-orang korban lainnya, diangkat pada tanggal 4 Oktober, dan semua diberi pemakaman kenegaraan pada hari berikutnya. Namanya kemudian diabadikan menjadi bandara internasional di Semarang juga menjadi nama jalan di berbagai kota se-Indonesia.




BUNG TOMO

Bung Tomo lahir di Surabaya, 3 Oktober 1920. Ia merupakan tokoh jurnalis sekaligus pejuang asal Surabaya. Dengan lantang beliau berteriak “Merdeka Atau Mati” dalam mengobarkan semangat juang bagi masyarakat Surabaya. Pertempuran besar pun terjadi di Surabaya. Peristiwa itulah yang kini dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Bung Tomo menjadi menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata / Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 di era Kabinet Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Kemudian menjadi anggota DPR pada 1956-1959 yang mewakili Partai Rakyat Indonesia, serta menjadi menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia (1964-1966)




KI HAJAR DEWANTARA (1889 - 1959)

Ki Hajar Dewantara atau yang terlahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa. Perguruan Taman Siswa merupakan sebuah sekolah yang didirikan untuk para penduduk pribumi jelata agar dapat mengenyam pendidikan seperti halnya para priyayi dan orang-orang Belanda. Ajarannya yang dikenal sebagai Tut Wuri Handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sungtulada, berkontribusi besar dalam memberantas buta aksara di Tanah Air. Atas dedikasinya terhadap kemajuan negeri ini, tanggal lahir Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei pun diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara meraih Gelar Doktor Kehormatan dari UGM,  Ia juga dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan setiap hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.




JENDRAL SOEDIRMAN (1916 - 1950)

Jendral Soedirman lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916. Ia diangkat sebagai panglima besar TKR / TNI pada 18 Desember 1948. Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan. Beliau mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto.




GURU BANGSA TJOKROAMINOTO (1883 - 1934)

Guru Bangsa Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (H.O.S Cokroaminoto) adalah tokoh pergerakan nasional, pemimpin organisasi Sarekat Islam (SI) yang terkenal pandai berpidato dan sangat berpengaruh terhadap tokoh-tokoh generasi muda. Lahir di Desa Bakur, Madiun pada tanggal 16 Agustus 1883. 
Aktivitasnya dalam dunia politik dimulai ketika bergabung dalam organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1912. Atas usulnya, SDI berubah menjadi partai politik yang bernama Sarekat Islam (SI). Di SI, Cokroaminoto menjadi komisaris dan kemudian ketua partai. Sebagai wakil SI dalam Volksraad, bersama Abdul Muis, tanggal 25 November 1918 mengajukan Mosi Cokroaminoto yang menuntut Belanda untuk membentuk parlemen dari dan oleh rakyat.

Cokroaminoto pernah menuntut Sumatera Landsyndicaat supaya mengembalikan tanah rakyat di Gunung Seminung (Sumatera Selatan) dan menyamakan kedudukan dokter Indonesia dengan Belanda. Selain aktif dalam politik, ia banyak menulis di media massa. Buku yang ditulis berjudul Islam dan Sosialisme. Tahun 1920, ia dimasukkan ke penjara dan tujuh tahun kemudian diminta lagi duduk dalam Volksraad namun ditolaknya karena tidak mau bekerja sama lagi dengan Belanda.

Cokroaminoto meninggal di Surabaya pada 17 Desember 1934 dan dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta. Salah satu kata mutiara darinya yang masyhur adalah; Setinggi-tinggi ilmu, semurni - murni tauhid, sepintar - pintar siasat. Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang. 




KH. HASYIM ASY'ARI (1875 - 1947)

Kyai Haji Mohammad Hasjim Asy'arie lahir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, 10 April 1875, adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. Di kalangan Nahdliyin dan ulama pesantren ia dijuluki dengan sebutan Hadratus Syeikh yang berarti maha guru.

Pada tahun 1899, sepulangnya dari Mekah, K.H. Hasjim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebu Ireng, yang kelak menjadi pesantren terbesar dan terpenting di Jawa pada abad 20.

Pada tahun 1926, K.H Hasjim Asy'ari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU), yang berarti kebangkitan ulama.




PANGERAN DIPONEGORO (1785 - 1855)

Pangeran Diponegoro lahir di Yogyakarta, 11 November 1785, Dia memimpin Perang Diponegoro / Perang Jawa pada tahun 1825 - 1830 melawan pemerintah Hindia - Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia. Pertempuran terbuka dengan pengerahan pasukan-pasukan infantri, kavaleri dan artileri di kedua belah pihak berlangsung dengan sengit. Front pertempuran terjadi di puluhan kota dan desa di seluruh Jawa. Tercatat ribuan serdadu Belanda tewas. Perang tersebut juga menelan kerugian materi dari pihak Belanda sebesar 20 juta Gulden.




TUANKU IMAM BONJOL (1772 - 1864)

Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Pasaman Sumatera Barat 1772. Perlawanan heroik Imam Bonjol dalam Perang Padri yang berlangsung pada 1803 - 1883 terhadap penjajah Belanda membuatnya menjadi pahlawan nasional. Perlawanan yang dimotori oleh Kaum Padri tersebut berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Belanda. Dahsyatnya pertempuran ini diabadikan dalam bentuk museum dan Monumen Teuku Imam Bonjol yang berlokasi di Minangkabau, Sumatera Barat.




SULTAN HASANUDIN (1631 - 1670)

Suktan Hasanudin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Oleh Belanda ia di juluki sebagai Ayam Jantan Dari Timur atau dalam bahasa Belanda disebut de Haav van de Oesten karena keberaniannya melawan penjajah Belanda

Sultan Hasanuddin mulai memerintah Gowa pada saat pemerintahan colonial Belanda mulai menjajah Indonesia dan ingin mengusai rempah - rempah yang terdapat di Indonesia terutama didaerah Gowa, dan pada tahun 1660 mulailah peperangan antara kerajaan Gowa dengan pemerintahan VOC.

Pada tanggal 18 November 1667 Sultan Hasanuddin akhirnya sepakat untuk menandatangani perjanjian paling terkenal yaitu Perjanjian Bongaya, karena desakan Belanda dan Pada tanggal 12 April 1668, Sultan Hasanuddin kembali melakukan serangan terhadap Belanda. Namun karena Belanda sudah kuat maka Benteng Sombaopu yang merupakan pertahanan terakhir Kerajaan Gowa berhasil dikuasai Belanda.

Hingga akhir hidupnya, Sultan Hasanuddin tetap tidak mau bekerjasama dengan Belanda. Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dari takhta kerajaan dan wafat pada tanggal 12 Juni 1670.





SISINGAMANGARAJA XII (1849 - 1907)

Patuan Besar Ompu Pulo Batu atau yang lebih dikenal dengan Nama Sisingamangaraja XII ini lahir di Tapanuli  pada tahun 1849. Pada tahun 1867 Ia diangkat menjadi raja menggantikan ayahnya.

Pada Februari 1878, Sisingamangaraja mulai melakukan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial Belanda. Ini dilakukan untuk mempertahankan daerah kekuasaanya di Tapanuli yang dicaplok belanda.
Pada Mei 1883, pos belanda di Uluan dan Belige diserang oleh pasukan Sisingamangaraja.
Tahun 1884, pos Belanda di tangga batu juga dihancurkan oleh pasukan Sisingamangaraja.

Pada pertempuran tahun 1907 yang berlangsung di daerah Pak-Pak, Sisingamangaraja XII gugur tepatnya pada tanggal 17 juni 1907. Bersama-sama dengan putrinya (Lopian ) dan dua orang putranya (Patuan Nagari dan Patuan Anggi) dan kemudian dimakamkan di Balige.





KAPITEN PATTIMURA (1783 - 1817)

Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura) lahir pada 08 Juni 1783. Pattimura merupakan panglima perang dalam perjuangan melawan VOC Belanda di tanah Maluku pada tahun 1817. Di bawah komando seorang Kapitan Pattimura, kerajaan - kerajaan Nusantara seperti Ternate dan Tidore, Bali, Sumatera dan Jawa bersatu menghadapi kolonialisasi Belanda. Pattimura lebih memilih gugur dengan leher tergantung daripada hidup sebagai seorang pengkhianat bangsa.

Namanya dijadikan sebagai nama jalan, stadion dan universitas.





PANGERAN ANTASARI (1809 - 1862)

Pangeran Antasari lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar pada tahun 1809. Pangeran Antasari diangkat menjadi Sultan Banjar pada tanggal 14 Maret 1862 dan mendapat gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin.

Pangeran Antasari dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional Indonesia sebagai penghargaan atas segala perjuangannya dalam memimpin perlawanan rakyat Kesultanan Banjar melawan penjajah Belanda demi mendapatkan kemerdekaan yang paripurna.




TJUT NJAK DHIEN (1848 - 1908)

Tjut Njak Dhien lahir di Aceh ada tahun 1848. Ia memimpin perlawanan terhadap Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah suaminya, Ibrahim Lamnga, gugur saat bertempur melawan Belanda, Tjut Njak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda. Beliau kemudian menikah dengan Teuku Umar dan keduanya bertempur bersama-bersama melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur saat menyerang Meulaboh pada 11 Februari 1899. Tjut Njak Dhien kembali berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya.





TJOET NJAK MEUTIA (1870 - 1910)

Tjoet Nyak Meutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, pada tahun 1870. Tjoet Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Tjik Tunong berpesan kepada sahabatnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.

Tjoet Meutia kemudian menikah dengan Pang Nagroe sesuai wasiat suaminya dan bergabung dengan pasukan lainnya dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Tjoet Meutia dan para wanita melarikan diri ke dalam hutan. Pang Nagroe sendiri terus melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910 dan pada tanggal 24 Oktober 1910, Tjoet Meutia bersama pasukkannya bentrok dengan Marechausee di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.